MENYINGKAP EKSISTENSI SUFI WANITA SEJAK MASA NABI MUHAMMAD HINGGA PASCA NABI MUHAMMAD

Penulis

  • Siti Nilna Muna Universitas PTIQ Jakarta

Kata Kunci:

Eksistensi, Sufi, Wanita.

Abstrak

Sejak datangnya Islam, eksistensi para wanita sudah tidak lagi dibatasi. Diantara eksistensi mereka adalah berdagang, ikut serta dalam peperangan, dan mengikuti kegiatan belajar bersama Rasululla saw. Tidak hanya itu, para wanita saat itupun ada yang sudah mampu untuk mengajar, memimpin dan bahkan mencapai tingkatan sufi karena ketekunan ibadahnya. Wanita tersebut berasal dari keluarga Rasulullah saw sendiri, salah satunya yaitu istri pertamanya Siti Khadijah. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan para wanita sufi yang masih jarang dikenal oleh masyarakat, padahal sebenarnya banyak para sufi yang berasal dari kalangan wanita, hanya saja minim literatur yang mengkajinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa sejarah telah mencatat banyakya para sufi wanita namun yang masyhur hanya Rabi’ah al-adawiyah saja. Penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif (library reseach). Adapun sumber data primer yang digunakan adalah kitab Thabaqȃt as-Shȗfiyyah wa yalȋhi Dzikr an-Niswah al-Muta’abbidȃt as-Shȗfiyyȃt sedangkan sumber data sekunder yaitu buku, jurnal, tesis, dan sumber lain yang mendukung untuk menyempurnakan penulisan ini. Penulis menemukan para sufi wanita yang mana eksistensinya selama ini masih jarang diungkap oleh para akademisi diantaranya yaitu sayyidah nafisah, Maryam al-Bashriyah, Ummu Haram dsb. Dengan terungkapnya eksistensi para wanita tersebut dapat dijadikan sebagai teladan bagi para wanita di era sekarang agar senantiasa mampu menjaga kehormatannya, meningkatkan kualitas kecerdasan dan ibadahnya.
Kata Kunci: Eksistensi, Sufi, Wanita.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-04

Cara Mengutip

Muna, S. N. (2024). MENYINGKAP EKSISTENSI SUFI WANITA SEJAK MASA NABI MUHAMMAD HINGGA PASCA NABI MUHAMMAD. Halaqah: Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 1(1), 57–79. Diambil dari https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/halaqah/article/view/102