DISKURSUS PARADOKS AYAT ASMAUL HUSNA DALAM PEMIKIRAN GABRIEL SAID REYNOLDS
Kata Kunci:
Paradoks, Asmaul husna, Al-Qur’an, AlkitabAbstrak
Kajian Al-Qur’an selama ini cenderung menekankan kohesivitas teks (munasabah) dan menghindari pembahasan paradoks yang tampak kontradiktif antar ayat. Sebaliknya, pada studi Alkitab justru menaruh perhatian besar pada konsep paradoks sebagai strategi retoris dan teologis. Tulisan ini bertujuan mengkaji pemikiran Gabriel Said Reynolds yang menawarkan pembacaan alternatif terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung paradoks, khususnya terkait asmaul husna. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi pustaka, menggunakan karya-karya Reynolds sebagai sumber primer, dan didukung dengan literatur terkait tafsir, linguistik, serta kajian intertekstualitas Al-Qur’an dan Alkitab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Reynolds memandang paradoks dalam Al-Qur’an bukan sebagai kelemahan, melainkan sebuah cara untuk mengungkap kompleksitas sifat Tuhan. Pendekatan ini juga mengangkat sisi intertekstual Al-Qur’an dengan Alkitab, menunjukkan keterlibatan naratif dan teologis yang saling bersinggungan antara keduanya.
Kesimpulannya, pembacaan paradoks seperti yang ditawarkan Reynolds memperkaya studi tafsir kontemporer dengan membuka ruang interpretasi multidimensional. Pendekatan ini menantang dominasi pemahaman tekstual yang terlalu menekankan harmoni dan membuka potensi dialog antaragama. Dengan demikian, studi paradoks dalam Al-Qur’an, khususnya dalam konteks asmaul husna, dapat menjadi pintu masuk untuk mengembangkan teologi Islam yang lebih reflektif dan inklusif.
Keywords: Paradoks, Asmaul husna, Al-Qur’an, Alkitab
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 LPPM

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Licensed by :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.