DISKURSUS PENDIDIKAN TERPADU: Menjelajahi Perspektif Pesantren tentang Orientasi Pendidikan dan Kedudukan Ilmu

Penulis

  • Aldi Hidayat Universitas Annuqyah
  • Iwanuz Zurur Sekolah tinggi islam kendal

DOI:

https://doi.org/10.62509/jpai.v4i1.115

Kata Kunci:

Pendidikan; pesantren; kedudukan ilmu.

Abstrak

Penelitian ini akan difokuskan untuk menjelajahi diskursus pendidikan pesantren. Sejak awal pesantren berdiri hingga pada saat ini pesantren terus menggembleng anak didiknya dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan khususnya pada ranah ilmu keagamaan. Sehingga konsekuensinya mampu berkontribusi dan beradaptasi pada kehidupan yang beragam. Berdasarkan itu, pada penelitian ini penulis hendak memilih cara yang berbeda, yaitu beranjak dari realitas empiris pendidikan dan keilmuan di pesantren, kemudian merumuskan kesimpulan teoritis tentang paradigma pesantren. Jika metode pertama berangkat dari kenyataan menuju capaian, maka metode yang digunakan penulis pada saat ini ialah beralih dari kenyataan menuju paradigma pemikiran. Cara kedua ini akan lebih berpusat terhadap landasan pemikiran pesantren, yakni orientasi pendidikan dan perspekti pesantren terkait kedudukan ilmu pengetahuan. Melalui ciri primordial ini, penulis akan mencoba menyingkap kedudukan ilmu, selaku menu utama dalam aktivitas pendidikan. Orientasi pendidikan pesantren secara garis besar, ada empat. Pertama, melestarikan dan menyebarluaskan ajaran Aswaja. Kedua, memprioritaskan perkembangan moral, ketimbang intelektual. Meski demikian, intelektualitas pihak-pihak yang berkecimpung di pesantren tidak perlu diragukan. Ketiga, membentuk lulusan yang cakap dalam membina umat. Keempat, menumbuhkan sifat ekhlas mengabdi dalam relung hati para santri.

Referensi

Adib, Muhammad. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

Ali, Mukti. Beberapa Persoalan Agama. (Jakarta: Rajawali Press, 1987).

al-‘Asy’ari, Abu Hasan. Tanpa Tahun. al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah. Mesir: Idar al-Thaba’ah – Darbul Atrak.

al-Banten, Muhammad Nawawi. Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in Syarhun ‘ala Qurrah al-’Ain bi Muhimmat al-Din. (Surabaya: al-Hidayah, t.th).

Ananda Rusydi, Abdillah, Pembelajaran Terpadu: Karakteristik, Landasan, Fungsi, Prinsip dan Model (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2018).

asy-Syahrastani, Abu al-Fath Muhammad. al-Milal wa al-Nihal. Juz 1. (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2007)

asy-Sya’rani, Abdul Wahhab. al-Thabaqat al-Kubro al-Musammah bi Lawaqih al-Anwar fi Thabaqah al-Akhyar. (Beirut Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1971)

asy-Syirazi, Abu Ishaq Ibrahim. al-Luma’ fi Ushul al-Fiqh. (Surabaya: al-Hidayah, t.th).

Az-Zarnuji. Ta’lim al-Muta’allim Thariq al-Ta’allum. (Surabaya: Nur al-Huda, t.th)

az-Zuhaili, Wahbah. al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj. Jilid 14. Dimasyqi, (Suriah: Dar al-Fikr, 2005).

Bagir, Haidar. “Sourosh: Potret Seorang Muslim Liberal”, kata pengantar untuk Abdul Karim Sourosh, Menggugat Otoritas dan Tradisi Agama. (Bandung: Mizan, 2002).

Baso, Ahmad. Pesantren Studies 2a Buku II: Kosmopolitanisme Peradaban Kaum Santri di Masa Kolonial Juz 2: Pesantren, Jaringan Pengetahuan dan Karakter Kosmopolit-Kebangsaannya. (Tangerang: Pustaka Afid, 2012).

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Kyai. (Jakarta: LP3S, 1986).

al-Dimasyqi, Abu al-Fida’ bin Katsir. Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim. Jilid 1. (Beirut: Dar al-Fikr, 2011).

Drajat, Amroeni. Suhrawardi: Kritik Falsafah Peripatetik. (Yogyakarta: LkiS, 2005).

al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. al-Munqidz min al-Dlalal wa al-Mushil ila Dzi al-‘Izzah wa al-Jalal. (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1988).

Hakim, Abdul Hamid. al-Sullam. (Jakarta: Maktabah al-Sa’adiyah Putra, 2007).

Hardiman, F. Budi. “Postivisme dan Hermeneutik: Suatu Usaha Meneyelamatkan Subjek”. Basis. Maret. 1991.

Hasan, M. Afif. Filsafat Ilmu: Menelusuri Pra-Meta Ilmu Pengetahuan. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2011).

............................. Fragmentasi Ortodoksi Islam: Membongkar Akar Sekularisme. (Malang: Bayan Pustaka, 2008).

Isma’il, Fu’ad Farid dan Abdul Hamid Mutawalli. Cara Mudah Belajar Filsafat Barat dan Islam. Terj. Didin Faqihuddin. (Yogyakarta: IRCiSoD, 2012).

al-Jabiri, Muhammad Abid. Binyah al-‘Aql al-‘Arabi. (Beirut: Markaz Dirasah al-Wihdah al-‘Arabiyyah, 1992).

............................ Takwin al-‘Aql al-‘Arabi. Cetakan Keempat. (Beirut: al-Markaz al-Tsaqafi al-‘Arabi li al-Thaba’ah wa al-Nasyr wa al-Tawzi’, 1991).

Khaldun, Ibnu. Muqaddimah. jilid 2. Pentahkik: Ali Abdul Wahid Wafi. Kairo: al-Hai’ah al-Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab, 2006).

Kurniawan, Syamsul dan Erwin Mahrus. Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).

Maimun, Ach. Seyyed Hossein Nasr: Pergulatan Sains dan Spiritualitas Menuju Paradigma Kosmologi Alternafif. (Yogyakarta: IRCiSoD, 2015).

Maunah, Binti. Tradisi Intelektual Santri dalam Tantangan dan Hambatan Pendidikan Pesantren di Masa Depan. (Yogyakarta: Teras, 2009).

Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. (Surabaya: Pelajar Pustaka, 2004).

Muhammad, Abu al-Thayyib. ‘Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud. Jilid 10. (Beirut: Dar al-Fikr li al-Thaba’ah wa al-Nasyr wa al-Tawzi’, 2003).

Mustajab. Masa Depan Pesantren: Telaah atas Model Kepemimpinan dan Manajemen Pesantren Salaf. (Yogyakarta: LKiS2015).

Nasr, Seyyed Hossein. Menjelajahi Dunia Modern. (Bandung: Mizan, 1994).

Rahman, Masykur Arif. Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat. (Yogyakarta: IRCiSoD, 2013).

Rahman, Mushthafa. Humannisasi Pendidikan Islam: Plus-Minus Sistem Pendidikan Pesantren. (Semarang: Wali Songo Press, 2011).

Ramayulis dan Syamsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya. (Yogyakarta: Kalam Mulia, 2009).

Rasjidi, Muhammad. Filsafat Agama. (Jakarta: Peman-dangan, 1961).

Ratnasari, Dwi. “Pesantren dalam Perspektif Fungsionalisme Struktural: Menimbang Teori Sosiologi Emile Durkheim”, Jurnal ‘Anil Islam, vol. 4, no. 2, Desember 2011.

Seliger, Martin, Ideology and Politics (London: George Allen & Unwin, 1976).

Suismanto. Menelusuri Jejak Pesantren. (Yogyakarta: Alief Press, 2004).

Suradi, A., Transformasi Sistem Pendidikan Pesantren: Implikasinya terhadap Penanaman Panca Jiwa Pondok (Surabaya: Pustaka Aksara, 2021).

Syafi'ie, Imam, "Hakikat dan Konsep Pendidikan Terpadu", JPI FIAI Jurusan Tarbiyah, Vol. 6, No. 5, Juni 2002.

Syafe’i, Rachmat. Ilmu Ushul Fiqih. Cetakan Kelima. (Bandung: PT. Pustaka Setia, 2005).

Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum: Akal dan Hati dari Thales Hingga Capra. Cetakan Kesepuluh. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002).

Thompson, John B., Analisis Ideologi Dunia: Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia (Yogyakarta: IRCiSoD, 2014).

Tiam, Sunardji Dahri. Historiografi Filsafat Islam: Corak, Periodesasi dan Aktualitas. (Malang: Intans Publishing, 2014).

Tri, Bambang. Adam 31 Meter: Mencari Tanda Tangan Tuhan dan Ayat-Ayat Emas Evolusi dalam Al-Qur’an. (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2013).

Wardah, Anwar. Aku Ingat Dirimu Saat Aku Lupa Tuhanku: Rampai Cerita Unik dan Menggelitik dari Khazanah Islam Klasik dan Kontemporer. Terj. Abdul Halim. (Jakarta: Zaman, 2013).

Wattimena, Reza AA. Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar. (Jakarta: Grasindo, 2008).

Wijaya, Aksin. Arah Baru Studi Ulum Al-Qur’an: Memburu Pesan Tuhan di Balik Fenomena Budaya. (Yogyakarta: Teras, 2009).

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-09

Cara Mengutip

Aldi Hidayat, & Iwanuz Zurur. (2024). DISKURSUS PENDIDIKAN TERPADU: Menjelajahi Perspektif Pesantren tentang Orientasi Pendidikan dan Kedudukan Ilmu. Istifkar, 4(1), 99–136. https://doi.org/10.62509/jpai.v4i1.115