Istifkar
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar
<p><strong>ISTIFKAR: Media Transformasi Pendidikan </strong>merupakan jurnal yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Islam Kendal yang fokus pada kajian diantaranya mengenai; 1) Kajian Keislaman, 2) Kajian Keagamaan, 3) Pembelajaran dan Pengajaran 4) Ilmu Pendidikan Islam, 5) Kurikulum Pendidikan Islam, 6) Psikologi Pendidikan, 7) Evaluasi Pendidikan Islam, dan 8) Filsafat Pendidikan.</p> <p>Jurnal ini didedikasikan untuk mempublikasikan artikel ilmiah kajian pendidikan Islam dari berbagai aspek dan perspektif serta tema yang telah ditentukan. Jurnal ini tersedia dalam bentuk cetak dengan <strong>P-ISSN</strong> <strong>1979-2794</strong> dan <strong>E-ISSN 2655-6634</strong>, dan diterbitkan dua kali setahun, pada bulan Maret dan September. Jurnal Istifkar bertujuan untuk menjadi salah satu wadah diseminasi gagasan dan hasil penelitian para peneliti di bidang pendidikan Islam. Selain itu juga dapat menjadi referensi utama dalam bidang yang sama.</p> <p> </p>Sekolah Tinggi Islam Kendalid-IDIstifkar1979-2794PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PERSPEKTIF INKLUSIFITAS
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/138
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian religius setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus. Dalam perspektif inklusivitas, Pendidikan Agama Islam harus dirancang untuk memberikan akses yang setara dan relevan bagi semua peserta didik tanpa memandang perbedaan kemampuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Artikel ini membahas tiga sub-pembahasan utama: (1) hubungan antara Pendidikan Agama Islam dan inklusivitas, yang menyoroti pentingnya pendekatan yang menghargai keberagaman kemampuan dalam proses pendidikan; (2) tantangan dalam penerapan Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus, seperti keterbatasan tenaga pendidik terlatih, kurangnya sumber belajar yang adaptif, serta stigma sosial; dan (3) strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang inklusif, meliputi pengembangan kurikulum fleksibel, penggunaan teknologi bantu, pelibatan orang tua, dan pelatihan intensif bagi pendidik. Artikel ini menyimpulkan bahwa penerapan inklusivitas dalam Pendidikan Agama Islam tidak hanya meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan lingkungan pembelajaran yang adil dan humanis. Dengan strategi yang tepat, Pendidikan Agama Islam dapat menjadi sarana efektif untuk memberdayakan anak berkebutuhan khusus dalam menginternalisasi nilai-nilai keagamaan secara optimal.</p>Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi RizalMuhammad Bahrul UlumEriska ApriliaAnjani Dzikry IlahanaDian Rif’iyati
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-035112310.62509/jpai.v5i1.138DAMPAK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK REMAJA DI ERA MODERNISASI
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/142
<p>Era modernisasi membawa perubahan besar dalam kehidupan, termasuk pembentukan karakter remaja. Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk akhlak mulia di tengah tantangan modern, seperti pengaruh budaya asing dan teknologi. Fenomena ini membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, budaya, dan agama. Di satu sisi, kemajuan teknologi dan informasi membuka cakrawala pengetahuan yang luas. Di tengah era modernisasi, remaja menjadi kelompok yang paling rentan terpengaruh oleh perubahan tersebut. Dijelaskan dengan jelas dalam Alquran betapa pentingnya akhlak bagi kehidupan manusia, dengan berbagai pendekatan yang menjelaskan Alquran sebagai sumber pengetahuan tentang nilai dan akhlak. Untuk menjelaskan akhlak yang mulia, gunakan pendekatan konseptual dan penghayatan daripada pendekatan teoritis. Artikel ini membahas dampak positif dan negatif pendidikan agama Islam, tantangan yang dihadapi, serta solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Dampak positif meliputi pembentukan kepribadian mulia, peningkatan kesadaran spiritual, pencegahan perilaku menyimpang, dan peningkatan integritas sosial. Namun, tantangan seperti pendekatan dogmatis, polarisasi sosial, serta kurangnya relevansi kurikulum dengan isu kontemporer menjadi tantangan utama yang perlu diatasi. Solusi yang diusulkan mencakup peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berbasis inovasi, pengembangan kurikulum kontekstual yang relevan dengan dinamika era modern, dan integrasi teknologi digital untuk mendukung pembelajaran yang lebih menarik. Teknologi, seperti aplikasi interaktif berbasis nilai Islam, dapat menjadi alat yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada siswa. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang terpapar pada pendekatan pendidikan agama yang inovatif dan relevan cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai moral, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. pendidikan berbasis agama memiliki potensi besar dalam membentuk karakter remaja yang kuat dan berintegritas di tengah tantangan modernisasi. Namun, keberhasilan implementasinya membutuhkan komitmen semua pihak, termasuk pendidik, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, PAI dapat menjadi benteng moral yang kokoh bagi generasi muda untuk menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas mereka.</p>Naela Noviatul IzzaKahfi Kiem ArsetaAlvi KamaliaWina Alya RamadhaniDian Rif’iyati
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-0351243710.62509/jpai.v5i1.142ANALISIS PANDANGAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: REKONSTRUKSI KONSEP DAN PRAKTIKNYA
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/158
<p>Pendidikan multikultural berperan penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, terutama di tengah keberagaman etnis, agama, dan budaya. Dalam perspektif pendidikan agama Islam, nilai-nilai multikultural yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadis dapat diintegrasikan untuk menciptakan siswa yang toleran, inklusif, dan mampu menghargai perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji landasan filosofis Islam yang mendukung pendidikan multikultural dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah formal. Menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menganalisis data dari sumber primer dan sekunder untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip Islam yang relevan, seperti keadilan, toleransi, dan tanggung jawab kolektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai multikultural dalam ajaran Islam mampu menjadi fondasi kuat untuk mendorong kerukunan antarumat beragama, meningkatkan pemahaman lintas budaya, dan menciptakan masyarakat yang lebih damai. Studi ini menegaskan urgensi integrasi nilai-nilai multikultural dalam pendidikan agama Islam sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mewujudkan stabilitas sosial di Indonesia.</p>Ahmad MunarunNita Yuli Astuti
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-0351386310.62509/jpai.v5i1.158INTEGRASI HIDDEN KURIKULUM DALAM NILAI KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN PUTRI SALAFIYAH
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/155
<p>Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan formal, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang esensial bagi perkembangan individu. Salah satu elemen penting dalam pendidikan adalah <em>hidden curriculum</em>, yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan norma yang tidak diajarkan secara eksplisit, tetapi diperoleh melalui pengalaman, interaksi sosial, dan lingkungan belajar. Elemen ini melengkapi kurikulum formal dengan fokus pada pengembangan sikap, keterampilan, dan karakter siswa secara holistik. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk menganalisis peran dan implementasi <em>hidden curriculum</em> dalam pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>hidden curriculum</em> berperan strategis dalam menyampaikan nilai-nilai seperti kedisiplinan, toleransi, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Nilai-nilai ini ditanamkan melalui pola tindakan, interaksi sosial, dan keteladanan guru serta pengasuh, yang secara alami memengaruhi pembentukan kepribadian siswa. Pelaksanaannya terjadi dalam proses pembelajaran sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Meskipun demikian, terdapat hambatan dalam penerapan <em>hidden curriculum</em>, terutama kurangnya perhatian terhadap aspek afektif siswa akibat dominasi fokus pada aspek kognitif. Hal ini menyebabkan potensi <em>hidden curriculum</em> tidak dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan langkah konkret untuk mengintegrasikan <em>hidden curriculum</em> secara efektif dalam proses pendidikan. Dengan menyeimbangkan perhatian pada aspek kognitif dan afektif, <em>hidden curriculum</em> dapat menjadi elemen kunci dalam menciptakan pendidikan yang holistik, bermakna, dan berbasis nilai, yang mendukung pembentukan karakter siswa yang berintegritas.</p>Aviah Asmaul HusnaRahman Hamid
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-0351649210.62509/jpai.v5i1.155OPTIMIZING BUDGET ALLOCATION FOR SUPPORTING EDUCATIONAL FACILITIES IN ISLAMIC BOARDING SCHOOLS
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/157
<p>Optimizing budget allocation for educational facilities in Islamic boarding schools is essential to ensure sustainable education quality. This study aims to optimize budget allocation to support educational facilities at Al-Qutub Islamic Boarding School, Wonopringgo, Pekalongan Regency, using a Bayesian Decision Making approach with the Markov Chain Monte Carlo (MCMC) method. Data were collected through questionnaires, observations, and interviews to gather insights on facility conditions, current budget allocation, and additional facility needs. Data analysis employed the MCMC method, enabling decision-making based on the probabilistic distribution of the collected data. The findings indicate that budget allocation optimized through the Bayesian model results in a more effective distribution, addressing urgent facility priorities that directly enhance educational quality. This study contributes a budget analysis model applicable to Islamic educational institutions in Indonesia. Theoretically, it enriches the literature on educational budget management in Islamic boarding schools using Bayesian statistical approaches, while practically, it assists school administrators in allocating budgets more efficiently and accurately in line with educational needs.</p>Muhammad Ali GunawanSabilal RosyadHawa Husna Ab Ghani
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-03519311210.62509/jpai.v5i1.157EXAMINING THE ROLE OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION IN MITIGATING THE ADVERSE EFFECTS OF GADGET ADDICTION ON THE MORAL DEVELOPMENT OF GENERATION ALPHA: AN ANALYTICAL PERSPECTIVE
https://jurnal.stik-kendal.ac.id/index.php/istifkar/article/view/171
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengurangi dampak negatif kecanduan gadget terhadap akhlak generasi Alpha. Generasi ini tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, yang rentan menyebabkan dampak buruk akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui tinjauan pustaka, yang mencakup artikel, jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian terkait. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral generasi Alpha, khususnya dalam mengatasi kecanduan gadget. Pendidikan Agama Islam memberikan arahan tentang penggunaan teknologi yang bijak dan membekali generasi muda dengan nilai-nilai moral yang dapat menyeimbangkan penggunaan gadget dengan kehidupan sosial mereka. Peran orang tua dan pendidik dalam pengawasan juga diperlukan untuk mencegah dampak negatif seperti sifat antisosial, etika komunikasi yang buruk, dan melemahnya rasa empati. Kecanduan gadget juga dapat berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis anak. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan wawasan tentang pentingnya integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pendidikan untuk mengatasi dampak negatif teknologi terhadap moral dan akhlak generasi Alpha. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat menjadi solusi untuk menjaga akhlak generasi muda di era digital ini.</p>Sydneyis NurfaizahMakmur Sofyan MustofaMahmud Iqbal Mustofa
Hak Cipta (c) 2025 STIK Kendal
2025-03-032025-03-035111312910.62509/jpai.v5i1.171