PERAN ULAMA PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM: UPAYA MENEMBUS PATRIARKI AGAMA DI ERA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.62509/ji.v3i2.91Kata Kunci:
Digital Media, Fiqh Education, Indonesia, Women UlamaAbstrak
Religious authority is a particular challenge for women ulama because so far this authority has been fully held by male clerics. This paper discusses how female ulama appears on social media and conveys messages of Islamic teachings. In addition, this study also analyzes the phenomenon of religious lectures that are thick with gender nuances on social media delivered by female ulama. This study uses content analysis by analyzing Ning Imas Fiqh Women's content on NU Online YouTube. This article attempts to explain how female ulama penetrates this patriarchal culture by using social media as a medium of da'wah and Islamic teaching. This article argues that today's female ulama are continuously rising from adversity and removing themselves from patriarchal culture. Women ulama present fiqh teachings that are more progressive and interesting. Then this effort is a new step in breaking down the patriarchal culture in Indonesia. Then what about the results of these efforts? This article will answer with research through digital ethnographic methods. The article contains 3 main points. First, review the role and contribution of women ulama in spreading the teachings of fiqh in Indonesia, and second, explore the dynamics of digital da'wah and Islamic teaching analysis of women on the NU Online channel. Third, the efforts of women ulama to penetrate religious patriarchy.
Referensi
Otoritas agama Islam masih dipegang penuh oleh budaya patriarki yang menempatkan para ulama laki-laki lebih superior dibanding ulama perempuan. Munculnya ulama perempuan di berbagai media digital turut menjadi penanda kebangkitan ulama perempuan di era media sosial. Artikel ini berhasil menunjukkan upaya-upaya ulama perempuan untuk mengatasi diskriminasi gender dan menembus batasan patriarki yang masih melekat dalam agama. Selain itu, ulama perempuan berhasil memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan memperkuat pengaruh mereka dalam masyarakat. Dengan demikian, temuan menunjukkan bahwa ulama perempuan dapat menjadi agen perubahan dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan mengekang pengaruh patriarki dalam agama, serta memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat pengaruh mereka dalam masyarakat. Geliat dakwah dan pendidikan Islam dengan konten digital memberikan dampak penyebaran ajaran Islam yang sangat cepat dan menyebar luas tanpa terkecuali dan dapat diterima di kalangan masyarakat serta menjadikan ulama perempuan semakin berperan.

